Ketika mendapat kesempatan untuk menghadiri acara
#SteakMaranggiFest di Purwakarta, saya langsung berpikir ‘Wah, dulu saya sudah pernah
ke Purwakarta, tapi hanya menjemput teman di Sadang Town Square trus lanjut
makan siang di Sate Anwar, dan kemudian meluncur ke Bandung.’ Itu pun saya
hanya sekilas melintas di kota Purwakarta. Jadi senang banget ketika dapat
kesempatan untuk berkunjung ke Purwakarta lagi!
|
Banner event #SteakMaranggiFest nih! (Purwakarta - Indonesia) |
Ketika membaca hashtag #SteakMaranggiFest , wah kok ada yang
beda nih. Kan memang makanan khas Purwakarta yang sudah terkenal itu si Sate
Maranggi-nya. Lah kok ini malah steak ya hehe. #SteakMaranggiFest ini sendiri
lebih merupakan perlombaan masak steak dengan bumbu Maranggi yang baru pertama
kali diadakan di Purwakarta.
Setelah berjibaku dengan lalu lintas Jakarta – Purwakarta
yang lumayan ‘bagaimana itu’ pas Sabtu siang kemarin – 5 Desember 2015; saya
bersama blogger-blogger lain yang menjadi agen social media mewakili acara ini,
akhirnya tiba juga di kompleks Pemkab Purwakarta, yang berlokasi di dekat Masjid
Agung Baing Yusuf Purwakarta sekitar pukul 3 sore kurang.
|
Touch down di Purwakarta, dan mendarat di depan Masjid Agung Baing yang lokasinya di dekat Kompleks Pemkab :-) (Purwakarta - Indonesia) |
Walaupun acara #SteakMaranggiFest baru dimulai sekitar jam 7
malam, kami sudah mulai kegiatan dari sore ini, seperti berkesempatan untuk
bertemu dan makan siang (yang telat hihi) dengan Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi, di kantor
Bupati. Selain itu juga kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu museum
di Purwakarta.
Kesan pertama ketika memasuki kompleks ini adalah WOW, keren
banget!! Dan asri pula tempatnya! Kompleksnya di penuhi dengan taman-taman yang
asri dan cakep-cakep. Plus tentunya banyak pohon-pohon yang membuat suasana
menjadi teduh, apalagi waktu itu cuaca mendung dan tidak terlalu panas, jadi
suasananya mendukung banget untuk jalan-jalan.
|
Woww cakep banget nih taman di kompleks Pemkab-nya!!! (Purwakarta - Indonesia) |
|
Duuuhhh keren lah penataan taman-taman di kompleks Pemkab-nya!! (Purwakarta - Indonesia) |
Selain itu di kompleks tersebut ada beberapa pendopo, kolam, dan jembatan yang menghubungi taman-taman tadi dengan kantor Bupati. Kolamnya bahkan terdapat beberapa air mancur! Kerennya lagi adalah kompleks ini terbuka untuk umum lho!
|
Cakep nih kompleks Pemkab-nya, ada kolam dan ada juga pendoponya (Purwakarta - Indonesia) |
Jadi jamuan makan siang berlangsung di dalam kantor
Bupati-nya. Ternyata kantornya pun ga kalah oke! Di bagian depan terpampang
kereta-kereta kencana, dan ketika masuk ke dalam rumahnya, walah-walah saya
makin berdecak kagum. Sangat apik, bersih dah nyaman. Ruangannya cukup besar
untuk menampung kami yang berjumlah 20 orang ini. Lantai ruangan juga sudah
dilapisi karpet, di mana di tengah-tengahnya terdapat semboyan ‘Purwakarta
Istimewa.’ Selain itu, di ruangan ini juga terdapat beberapa lukisan, termasuk
lukisan harimau putih dan Nyi Roro Kidul!
|
Kantor Bupati-nya ca'em banget deh - didominasi warna putih jadi terkesan bersih! Eh ada harimau putih tuh ... Aummm *halah* (Purwakarta - Indonesia) |
Tidak lama setelah kami berfoto-foto (wajib banget dilakuin!)
di ruangan tersebut, Kang Dedi
pun muncul diiringi dengan wanita cantik yang tidak lain dan tidak bukan adalah
Chef Aiko! Lah ngapain ya Chef Aiko di sini … Dan baru tahu, kalau dia akan
menjadi salah juri #SteakMaranggiFest nanti malam. Oalah pantas lah!
|
Wah Kang Dedi muncul bersama Chef Aiko!! - di kantor kediaman Bupati (Purwakarta - Indonesia) |
Makan siang bareng Kang Dedi tentunya disuguhkan
makanan khas Purwakarta yakni sate Maranggi! Satenya melimpah lagi! Mau nambah
berapa tusuk pun boleh! Selain itu ada juga pepes ikan dan ayam goreng hehe.
|
Yummm sate Maranggi nya ada banyaakkk ... - Acara makan siang bersama Kang Dedi (Purwakarta - Indonesia) |
Tapi sebenarnya yang berkesan dari makan siang ini adalah Kang Dedi-nya sendiri. Beliau tuh sangat-sangatlah
bersahaja dan ramah. Sayang saya belum bisa berbahasa Sunda, karena waktu itu
beliau sempat bercakap-cakap sebagian dengan Bahasa Sunda huehehe. Tapi setelah
beliau ngobrol pakai Bahasa Indonesia (dan baru bisa saya simak), beliau
menuturkan kenapa digelar acara #SteakMaranggiFest ini. Beliau ternyata ingin
memperkenalkan hal lain dari makanan asal Purwakarta, dan ingin
mendiversifikasi (agak ribet ya nulisnya) makanan khas Purwakarta – sate
Maranggi – menjadi steak Maranggi, karena beliau tahu, kalau makanan ‘steak’
juga merupakan makanan yang populer di kalangan anak muda. Bahkan steak yang
diperlombakan di #SteakMaranggiFest , dagingnya merupakan hasil dari Kabupaten
Purwakarta.
|
Kang Dedi sambil makan, sambil bercerita mengenai rencana ke depan (Purwakarta - Indonesia) |
Kang Dedi
juga bercerita beberapa rencana dari kabupaten Purwakarta seperti menerapkan
Wi-Fi di 2.000 saung sawah di Purwakarta, jadi nanti budak angon yang beternak
bisa langsung memasarkannya di internet. Lalu juga ada program wajib minum susu
dan wajib makan daging 2 kg tiap bulannya. Wow!
Selain itu juga akan diadakan Olimpiade di mana nantinya
akan dikirim anak-anak berbakat dari Purwakarta ke luar negeri untuk magang di
peternakan di luar negeri untuk belajar (untuk saat ini memang fokusnya di
peternakan sih).
Nah si Kang Dedi
ini memang ingin memajukan budaya ternak di warganya, karena beliau percaya
budaya berhubungan dengan perekonomian. Beliau sendiri juga berternak dan
memiliki domba-domba berkualitas baik. Makanya beliau juga lagi mencari tahu
apa sih makanan dan minuman yang cocok untuk ternak di sini. Jadi nanti
diharapkan kualitasnya akan menuju seperti daging asal Jepang – wagyu, yang
ternaknya kadang diberi minum wine, dsb. Bahkan beliau juga sering membantu warganya
yang kesusahan dengan mensubsidi ternak kepada penduduknya. Btw, ternyata di
sini ada domba khas Purwakarta alias domba garwa yang merupakan persilangan
dari domba jantan dari Garut dan domba betina dari Purwakarta!
|
Bloggers foto bareng dengan Kang Dedi (Purwakarta - Indonesia) |
Setelah makan siang dan berbincang-bincang dengan Kang Dedi, kami juga ada
kesempatan untuk mengunjungi salah satu museum di Purwakarta. Well … mungkin
untuk sebagian orang akan berpikir kalau museumnya akan terlihat kuno atau
kurang dipelihara, dan ternyata Museum
Diorama Purwakarta yang kami kunjungi berbeda, cuy! Jauh dari kesan kuno,
apalagi tidak terpelihara.
Museum Diorama
Purwakarta atau nama kerennya adalah Bale Panyawangan Diorama, yang
terletak di jalan KK. Singawinata, merupakan museum yang patut dikunjungi. Di
dalam museum ini sudah dilengkapi dengan arsip dalam bentuk digital, misalnya
ada buku yang isi dokumennya disorot dari atas dan sudah menggunakan sensor jika kita ingin membalik halaman dari ‘buku’ tersebut.
|
Canggih deh ini buku digitalnya! - di Museum Diorama (Purwakarta - Indonesia) |
Selain itu kita juga bisa berfoto bareng Kang Dedi lho di sini. Eits …
Bukan berarti Kang Dedi akan
selalu hadir di museum ini hehe, tapi Kang Dedi tampil dalam ujud
digital di monitor! Tinggal atur posisi kita di layar, dan Kang Dedi akan ‘berjalan’ masuk ke
tengah-tengah layar hehe.
|
Ciyeee foto bareng Kang Dedi lagiii ... - di Museum Diorama (Purwakarta - Indonesia) |
Kalau kamu suka sepedaan, di museum ini juga disediakan
sepeda untuk kamu gowes keliling Purwakarta, tapi sekali lagi, kelilingnya
dalam bentuk virtual ya!
|
Wah ini blogger @EviSriRezeki lagi gowes keliling Purwakarta (Indonesia) |
Canggih kan?!
Di Museum Diorama
Purwakarta ini juga sudah dilengkapi dengan mini theatre. Memang sih, film-film yang ditampilkan bukan
film-film box office, tapi lebih ke
film-film singkat sejarah Purwakarta dan highlight
dari wisata Purwakarta. Kemarin yang diputar adalah ‘highlight dari wisata Purwakarta’, dan di sana ditampilkan beberapa
objek wisata yang terdapat di Purwakarta, mulai dari curug (air terjun)-nya,
situ-nya, dan kerajinan keramik!
Wah gara-gara menonton videonya, jadi tahu deh di Purwakarta
ada banyak tempat yang bisa dikunjungi nih!
…
Setelah mengunjungi Museum
Diorama Purwakarta dan kemudian beristirahat sejenak di bale-bale depan
kantor bupati, kami pun bersiap-siap untuk mengikuti acara #SteakMaranggiFest
yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kompleks Pemkab-nya, yakni di Area Wisata
Kuliner, Jalan KK. Singawinata.
|
Wah Ibu Anne (Ibu Bupati) sudah langsung diwawancarin nih sblm membuka #SteakMaranggiFest (Purwakarta - Indonesia) |
#SteakMaranggiFest ini dibuka oleh Istri Bupati, yang
bernama Anne Ratna Mustika. Beliau selain membuka festival ini, ternyata juga
menjadi juri lomba masak steak Maranggi ini bersama dengan Chef Aiko. Di sini
terlihat sekali kalau beliau tampak sangat akrab dengan warga Purwakarta,
bahkan beliau sempat membuat kuis seru-seruan dengan warga. Pertanyaannya aja
mudah banget:
‘Misalnya kamu punya warung sate, kamu akan beri nama apa?’
|
Ibu Anne (Ibu Bupati) mengadakan kuis seru-seruan bersama warganya (Purwakarta - Indonesia) |
Ternyata jawaban dari 3 warga yang maju beragam dan
lucu-lucu, mulai dari Sate Maranggi Mantan (aduh haha), Sate Maranggi Apalah
Apalah (nah lho :D), dan yang terakhir Sate Maranggi Mantabh!
Nah yang menang yang mana hayo?!
#SteakMaranggiFest ini diikuti oleh 75 peserta, dan ternyata
pesertanya adalah siswa dari SLTP dan SLTA di Purwakarta! WOW! Keren sekali …
Ajarin saya masak donggg … belum bisa nih! *lho*
Ini coba lihat peserta-pesertanya ...!
|
So ... Bagaimana dengan peserta #SteakMaranggiFest yang ini? (Purwakarta - Indonesia) |
|
Lah kalau peserta #SteakMaranggiFest yang ini gimana? (Purwakarta - Indonesia) |
|
OMG ... mungkin itu yang lagi dipikirkan peserta #SteakMaranggiFest yang di tengah huehehe *peace* (Purwakarta - Indonesia) |
Tampak sekali, warga Purwakarta antusias sekali dengan
festival ini, dan banyak sekali yang sudah datang dan mendukung tim favoritnya!
Walaupun hujan mendera, tapi tim juri dan peserta tidak
kehilangan semangat! Sayang saya, tidak sempat mencicipi makanannya, tapi
tampaknya lezat nih, apalagi pake bumbu Maranggi!
|
Ibu Anne (Ibu Bupati) lagi memotong steak dari salah satu peserta untuk dicicipi di event #SteakMaranggiFest (Purwakarta - Indonesia) |
Selain mencicipi makanan dan memberi nilai, tampaknya Chef
Aiko juga senang memberikan nasihat, mulai dari bagaimana menata makanan
sehingga terlihat lebih oke, seperti yang ini. Chef Aiko memberi masukan untuk
menaruh telur puyuh yang sudah matang di atas mash potato-nya.
|
Chef Aiko lagi berbincang-bincang dengan peserta #SteakMaranggiFest (Purwakarta - Indonesia) |
|
'Coba taruh telor puyuh yang sudah digoreng di atas mashed potato-nya' kata Chef Aiko di #SteakMaranggiFest (Purwakarta - Indonesia) |
Wah seru banget nih #SteakMaranggiFest-nya, padahal baru pertama kali diadain ya.
Dan beberapa
dari kami mengakhiri malam ini dengan goyangan bersama dengan pemusik di acara
ini!
|
What a wonderful day, today?! Mari akhiri hari ini dengan bergoyaanggg ... (Purwakarta - Indonesia) |
Hari yang menyenangkan memang, di mana saya bisa bertemu langsung dengan Kang Dedi dan mendengarkan rencana-rencana beliau untuk Purwakarta, kemudian bisa berjalan-jalan sedikit di kota Purwakarta - termasuk ke Museum Diorama Purwakarta dan diakhiri dengan acara utamanya, yakni #SteakMaranggiFest .
Bisa dibilang sih, ini merupakan perkenalan saya yang sebenarnya dengan Purwakarta!
Jadi pengen balik lagi deh!
Purwakarta (memang) istimewa!
:-)
|
Meringis bareng Kang Dedi huehehe (Purwakarta - Indonesia) |
Label: #SteakMaranggiFest, bupati purwakarta, indonesia blogger, jalan-jalan ke purwakarta, makanan khas purwakarta, museum di purwakarta, sate maranggi, sate maranggi purwakarta, tempat wisata di purwakarta