Sepertinya sudah banyak digelar Travel Blogger Workshop, tapi baru kali
ini saya sempat untuk mengikutinya. Kebetulan pun, untuk mengikuti acara ini
yang dibintangi oleh Mr. Arif Rahman
– sang travel blogger kondyanngg aheyyy
yang punya blog bernama backpackstory,
dan yang diselenggarakan oleh Indonesia
Flight – salah satu app ticketing booking, mesti melewati seleksi yang
super ketat dikarenakan hanya 50 peserta yang bisa hadir di acara tersebut yang
berlokasi di Mango Tree di Epicentrum Walk, 13 Desember 2015. Selain bertemu
Ariev Rahman dan mendengarkan petuah-petuahnya untuk bagaimana menulis sebuah blog travel, faktor lain yang menarik hati
saya untuk ikut acara ini adalah mendapatkan tiket gratis dengan hanya
melakukan live tweet haha –
walaupun ternyata saya tidak menang *cedih* !
(agak kurang puas sih dengan hasil fotonya, karena low light dan pake handphone saja, jadi kurang tajam. Butuh yang lebih oke nih handphone-nya #kode :D)
|
Yeayy .. Travel Blogger Mini Workshop with Arif Rahman :-) (Jakarta - Indonesia)
|
Acara yang bertajuk #IndonesiaFlight
Travel Blogger Mini Workshop, ini benar-benar
sangat ‘mini’ dan singkat, tapi walaupun begitu, Arif dengan antusiasnya sangat
berusaha untuk membagikan dengan baik apa yang selama ini dia lakukan ketika
membuat travel blog-nya.
|
Lihat betapa antusiasnya bapak ini ketika membagikan ilmu! Salut ... :-) |
Menurut Arif, travel blog itu sebuah media online di mana seseorang membagikan pengalamannya dalam hal travelling. Jadi fungsinya pun
bisa menjadi catatan / diary dia, menjadi panduan untuk pembacanya, bahkan bisa
menjadi media informasi untuk umum.
Nah, seperti cerita di jenis – jenis blog yang lain, travel blog pun memiliki komponen –
komponen yang sama, seperti platform dari blog itu sendiri, lalu ceritanya
bagaimana, dan yang terakhir adalah foto.
Untuk platform blog tidak dibahas terlalu dalam, karena ini
kembali ke preferensi masing – masing, kita bisa pakai mulai dari yang free,
seperti blogger,
wordpress.com atau pun yang berbayar (self-hosting).
Lalu bagaimana dengan cerita?
Untuk membuat suatu cerita di travel blog, yang penting kita pikirkan
salah satunya adalah ‘topik’ dari cerita itu. Tentunya kalau dalam hal sharing informasi dari suatu tempat, kemungkinan besar
blog yang satu dengan yang lain akan mirip – mirip, tapi berbeda dengan
pengalaman pribadi-kan? Karena cerita dari pengalaman merupakan sesuatu yang personal, dan
kemungkinan besar, ceritanya akan berbeda antara blog yang satu dengan yang
lain.
Arif pun membagi tips, mengenai bagaimana sih caranya kita
menentukan topik?
Topik itu bisa kita lihat dari destinasi yang sudah pernah
kita kunjungi. Lalu dari destinasi itu, kita bisa melihat, kegiatan apa saja
yang pernah kita lakukan sewaktu di sana. Kemudian kita mencoba untuk
memikirkan beberapa kemungkinan cerita dari kegiatan tersebut. Kita mau menceritakan
mengenai apa sih dari kegiatan itu?
|
Contoh bagaimana membuat Arif membuat cerita dari Japan Trip-nya |
Mengenai foto, tentunya kita bisa memakai hasil jepretan
kita sendiri atau pakai foto yang bisa kita cari di internet, seperti foto dari
Creative Commons, atau
pinjam foto orang lain (yang tentunya perlu minta ijin dulu ya). Lalu setelah
kita menentukan foto apa saja yang ingin kita pakai – yang tentunya berkaitan
dengan topik cerita itu ya dan yang terbaik deh, kita tinggal edit saja jika
diperlukan.
...
Setelah dipaparkan komponen – komponen dari sebuah travel blog, Arif menjelaskan lebih
detail lagi mengenai komponen ‘cerita’ tadi, yang berdasarkan salah satu buku
‘Travel Writing’ yang pernah dia baca, sebuah cerita itu tentunya perlu ada
pendahuluan, pertengahan, dan akhir.
Pendahuluan itu merupakan hal yang penting dalam sebuah
cerita.
Kenapa?
Karena pendahuluan merupakan bagian yang bisa menarik orang
untuk membaca lebih lanjut lagi, atau bisa dibilang, pendahuluan itu merupakan
‘pintu masuk’ ke ceritamu, tapi hindari awalan yang klise ya, melainkan pilih
bagian menarik dari topik yang dipilih. Teorinya sebuah pendahuluan itu sekitar
2 – 5 paragraf.
Lalu bagaimana dengan bagian tengah dari cerita tersebut?
Bagian tengah merupakan bagian di mana tujuannya adalah untuk
menguatkan cerita (tematik) ataupun untuk melanjutkan cerita secara naratif. Di
sini kita bisa menurunkan tempo dari cerita kita, jadi kita mesti bisa
menikmati cara kita dalam bercerita. Di sini juga merupakan bagian, di mana
kita membuat cerita itu dibuat menjadi nyata untuk para pembaca kita. Kalau
menurut teori sih, ini kira – kira panjangnya 5 – 10 paragraf.
Bagian terakhir adalah ending dari cerita itu.
Di sini kita mesti memberikan jawaban atau kepastian dari
ceritamu, dan ini harus dibuat menjadi spesial, karena ini adalah saat terakhir
kita meninggalkan pembaca kita. Panjang dari bagian terakhir sebuah cerita
sekitar 2 – 5 paragraf.
(tentunya berapa jumlah paragraf dari segmen - segmen di atas bukan merupakan sebuah patokan yang baku, ya)
Untuk membantu kita dalam membuat sebuah travel blog, Arif membagikan hasil survey
yang pernah dibuat di blognya sendiri, seperti tulisan yang disuka di sebuah travel blog tuh
apa aja sih?
|
Apa sih yang disuka orang dari sebuah travel blog? |
|
Unsur apa saja yang membuat sebuah cerita perjalanan itu menarik, ya? |
Wah, boleh ini untuk dijadikan pedoman kita nantinya!
Setelah Arif menjelaskan banyak hal mengenai sebuah cerita
di travel blog, Arif juga membagikan
banyak tips dan trik untuk kita semua nih, seperti:
- Buat konten yang apik dan konsisten menulis
untuk menjadi lebih baik
- Coba tambahkan dialog deh!
- Buat karakter yang kuat
- Tentunya informasi yang kita bagikan harus yang
terpercaya dong ya
- Detail, please!
- Gunakan selalu panca indera kita
- Coba ditunjukkan dengan menggunakan foto, jangan
cuma dikatakan saja
- Jangan menyingkat kata dan selalu menggunakan
EYD yang baik – oops! Saya saja masih suka pakai kata – kata yang non-EYD hehe
- Menulis ketika mood sedang bahagia, kalau tidak
nanti blog post-bisa jadi galau nih!
Setelah kita membuat sebuah travel blog, lalu apa yang perlu kita
lakukan?
Dikembangkan dong! Menjadi lebih besar dan oke, seperti blog
Backpackstory.me ini! Misalnya dengan cara bergabung dengan sebuah komunitas, menyebarkan link blog post kita di social
media (atau pun ajak teman – temanmu untuk membaca blog post-mu!), dan kalau
ada rejeki lebih, kita bisa pakai itu untuk memberikan giveaway untuk para
pembaca.
Dan ketika blog-mu sudah berkembang dengan baik, tentunya
kamu bisa memetik hasil yang manis juga deh, seperti apa yang dialami oleh Arif
sendiri. Dia bisa dapat Bloscar Travel Award dari Skyscanner, diajak untuk menulis buku
secara keroyokan, free trips, free stuff, menjadi feymes, dan memperbanyak
teman!
|
Ketemu dengan dua orang fabulous dari Indonesia di acara #IndonesiaFlight Travel Blogger Mini Workshop, @_febrian (kiri) dan @arievrahman (kanan) |
Jadi tunggu apa lagi nih?!
Yuk yang belum punya travel
blog, dimulai saja dari sekarang, dan yang sudah punya, mari kita
kembangkan sama – sama sehingga bisa menjadi besar atau bahkan lebih besar dari
Backpackstory.me huehe.
|
Salah satu quote yang dibagikan oleh Arif |
Label: blog workshop, blogging tips, cerita perjalanan, indonesian blogger, indonesian travel blogger, membuat blog, membuat travel blog, quote, tips membuat blog, tips membuat travel blog, travel blogger, workshop